LAPORAN PENDAHULUAN
I. KASUS ( MASALAH UTAMA ) :
Perubahan Persepsi Sensori : Halusinasi
1. Pengertian
Perubahan Sensori Persepsi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami perubahan dalam jumlah dan pola dari stimulus yang mendekati (yang diprakarsai secara internal / eksternal) disertai dengan suatu pengurangan berlebih-lebihan distorsi atau kelainan berespon terhadap suatu stimulus. ( Townsend, 1998 )
2. Rentang Respon
RENTANG RESPONS NEUROBIOLOGIS
RESPON ADAPTIF RESPON MALADAPTIF
_____________________________________________________________
|
Pikiran logis Pikiran kadang menyimpang Gangguan pikiran/waham
Persepsi akurat Ilusi Halusinasi
Emosi konsisten Reaksi emosi berlebihan Kesulitan untuk
dengan pengalaman atau kurang memproses emosi
Perilaku sesuai Perilaku ganjil atau taklazim Ketidakteraturan perilaku
Hubungan sosial Menarik diri Isolasi sosial
( Stuart, 2007)
3. Penyebab
1. Faktor Predisposisi.
a. Biologis.
b. Psikologis.
c. Sosial budaya.
2. Faktor Presipitasi.
1. Isi halusinasi.
2. Waktu dan frekuensi halusinasi
3. Situasi pencetus halusinasi
4. Respon klien
4. Tanda dan gejala
· Bicara sendiri,
· Respon verbal yang lambat
· Menarik diri dari orang lain
· Tidak dapat membedakan yang nyata dan tidak nyata.
· Ekspresi muka tegang, mudah tersinggung, jengkel dan marah.
· Curiga, bermusuhan, bertindak merusak diri, orang lain dan lingkungan.
· Ketakutan.
· Tidak dapat mengurus diri.
· Biasa terdapat disorientasi waktu, tempat dan orang.
5. Akibat
ù Mencederai diri / orang lain / lingkungan.
ù Bermusuhan dan perilaku kekerasan
III. A. POHON MASALAH
Akibat ------------------ Risiko mencederai diri sendiri / lingkungan / orang lain
Masalah utama ---------------- Perubahan Persepsi Sensori:
Halusinasi
Masalah Keperawatan | Data yang perlu dikaji |
Risiko mencederai diri sendiri / orang lain / lingkungan | DS : - Klien mengatakan tidak puas bila tidak memecahkan barangDO : - Ekspresi wajah tegang, klien sering bicara sendiri. - Klien gelisah |
Perubahan Persepsi Sensori: Halusinasi | DS : “Saya mendengar suara-suaraa yang menyuruh saya marah-marah, suara itu datang sering kali dan saat saya sendiri, saya merasa terganggu dengan suara itu” DO : - Bicara atau tertawa sendiri. - Menyedengkan telinga ke arah tertentu - Menutup telinga |
Isolasi Sosial : menarik diri | DS :- Jika ditanya tentang perasaannya klien mengatakan tidak berfikir apa-apa lagiDO : - Klien sering menyendiri di kamar - Hanya berbicara bila ditanya, jawaban singkat - Selalu menunduk bila diajak bicara |
IV DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Risiko mencederai diri sendiri / orang lain / lingkungan berhubungan dengan halusinasi dengar.
2. Perubahan Persepsi Sensori : Halusinasi dengar berhubungan dengan menarik diri.
V. RENCANA KEPERAWATAN
V. RENCANA KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan . 1. Risiko mencederai diri sendiri / orang lain / lingkungan b. d . halusinasi
a. Tujuan Umum ( TUM )
§ Klien tidak mencederai diri sendiri / orang lain / lingkungan.
b. Tujuan Khusus ( TUK )
1. Klien dapat membina hubungan saling percaya.
2. Klien dapat mengenal halusinasinya.
3. Klien dapat mengontrol halusinasi.
4. Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol halusinasinya.
5. Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik untuk mengontrol halusinasinya.
2. Klien dapat mengenal halusinasinya.
3. Klien dapat mengontrol halusinasi.
4. Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol halusinasinya.
5. Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik untuk mengontrol halusinasinya.